Pertama mari kita mempertimbangkan percobaan praktis dengan cahaya. Jika Anda mengambil tiga senter, lalu menempatkan filter merah (Red) pada senter pertama, filter hijau (Green) pada senter kedua, dan filter biru (Blue) pada senter ketiga, kemudian nyalakan ketiga senter ke arah patch yang sama pada dinding putih, maka akan muncul di dinding tersebut berkas cahaya putih.
Jika jumlah cahaya yang dipancarkan dari senter merah berkurang, patch cahaya putih di dinding akan mulai berubah warna menjadi cyan. Demikian juga, jika senter lainnya yang divariasikan kekuatan cahayanya maka yang dipancarkan patch di dinding putih juga akan berubah warna.
Monitor komputer menggunakan sistem warna aditif (RGB) seperti yang ditunjukkan oleh Diagram - 1. Kombinasi atau cahaya Red, Green dan Blue digunakan untuk menggambarkan berbagai warna yang disebut 'ruang warna' atau 'gamut' monitor itu.
Pada Diagram - 1, ketika primary aditif (RGB) dicampur maka primary subtraktif (CMY) tercipta dan putih dibuat di tengah-tengah di mana semua warna telah ditambahkan.
Di sisi lain, pencetakan menggunakan sistem warna subtraktif (CMYK) seperti yang ditunjukkan oleh Diagram - 2. Warna-warna yang kita lihat dibuat oleh cahaya yang dipantulkan kembali dari tinta / pigmen yang digunakan dalam citra yang dicetak. Daripada menambahkan cahaya sampai kita memiliki putih, kita mengurangi cahaya sampai kita memiliki hitam. Untuk melakukan hal ini, kita menggunakan rona berlawanan dengan masing-masing primary aditif yang kemudian menyaring keluar cahaya warna primer.
Ini berarti bahwa kita menggunakan warna Cyan, Magenta, dan Yellow (kebalikan dari R, G, untuk membangun seluruh gamut warna yang tersedia.
Namun karena ketidakmurnian dalam pigmen tinta yang digunakan oleh printer, adalah mustahil untuk membuat benar-benar hitam dengan overprinting semua tinta CMY, sehingga tinta hitam digunakan sebagai pengganti kombinasi padat CMY. Adalah tinta hitam yang memberi kita 'K' dalam tinta printer 'CMYK' yang familiar.
No comments:
Post a Comment